Jumat, 29 Agustus 2014

Keanekaragaman Hayati

Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati Indonesia


A.           Konsep Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis dan ekosistem suatu daerah. Keanekaragaman hayati terbentuk karena adanya keseragaman dan keberagaman sifat makhluk hidup.
Penyebab keanekaragaman adalah Genetis/keturunan dan Lingkungan.
Secara garis besar keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu 1) keanekaragaman gen, 2) keanekaragaman jenis, 2) keanekaragaman ekosistem.
1.      Keanekaragaman Gen
Penyebab adanya variasi Gen.
Gen atau plasma nutfah adalah unit dasar kromosom yang bewrperan membawa factor keturunan. Perbedaan susunan dan jumlah factor dalam kerangka dasar gen akan menyebabkan keanekaragaman gen. Keanekaragaman gen menyebabkan Varietas (variasi dalam satu spesies/jenis).
Contoh :
·         variasi pada mangga : Mangga golek, gadung, manalagi, harummanis, manalagi, gadung, podang
·         variasi tanaman padi ; Padi rojolele, bramo, mentik, cianjur, PB, dan Bengawan
Perbedaan sifat dalam satu spesies disebut variasi. Variasi makhluk hidup secara alami dapat terjadi karena perkawinan dan interaksi  gen dengan liongkungan. Variasi makhluk hidup juga dapat terjadi secara buatan, yaitu hasil inseminasi atau hibridisasi.
 
2.      Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis adalah perbedaan yang ditemukan pada makhluk hidup antar jenis yang mudah diamati karena perbedaannya mencolok. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan morfologi ,anatomi, fisiologi, tingkah laku dan sebagainya.
Secara sederhana Keanekaragaman Tingkat Spesies merupakan variasi/perbedaan sifat dan penampilan antarindividu berbeda spesies dalam satu familia.
Contoh :
·         Keanekaragaman antara kelapa,aren, pinang yang termasuk dalam famili Palmae.
·         Famili Graminae : padi, cantel, gandum, sorgum
·         Family Mimosaceae ; Lamtoro, putri malu, petai, akasia
·         Family Annonaceae : sirsak, srikaya, buah nona
·         Unggas : itik, ayam, bebek, angsa, merpati
 
3.      Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem menunjukkan adanya berbagai spesies yang memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda-beda terhadap lingkungannya, sehingga membentuk ekosistem yang berbeda.Di dalam ekosistem, interaksi antar organisme ditentukan oleh :
a)      komponen biotik : berbagai jenis makhluk hidup
b)      komponen abiotik :
- factor fisik (iklim, cahaya, suhu, air, tanah, dan kelembaban)
- factor kimia ( salinitas, tingkat keasaman/pH, kandungan mineral)
Contoh keaekaragaman ekosistem  :
a.       Ekosistem Pantai:  didominasi oleh formasi pes-caprae dan formasi baringtonia.



b.      Ekosistem Padang Rumput didominasi oleh tumbuhan rumput
c.       Ekosistem Gurun : didominasi oleh tumbuhan kaktus
d.      Ekosistem Hutan Hujan Tropis: ditumbuhi oleh berbagai macam pohon, terutama tumbuhan epifit dan liana
B.     Keanekaragaman hayati Indonesia
Karakteristik wilayah Indonesia
o   Secara Astronomis (iklim tropis) : curah hujan banyak, temperatur tinggi, tanah subur karena pelapukan batu cukup cepat.
o   Secara Geografis, pertemuan sirkum Pasifik dan sirkum Mediterania  sehingga memiliki banyak gunung berapi (tanah subur).
Dari karakteristik tersebut menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi (10% spesies tumbuhan, 12% mamalia, 16% reptilia-ampibi, 17% spesies burung).
Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki banyak kekayaan alam,oleh sebab itu dijuluki Mega Divercity Country. Hal ini disebabkan negara kita terletak di daerah tropic .Keanekaragaman yang tinggi di Indonesia bisa dijumpai dalam hutan hujan tropis yang di dalamnya banyak ditemukan berbagai jenis hewan dan tumbuhan.Ada juga tumbuhan yang bersifat endemic,yaitu hanya terdapat di Indonesia dan tidak dijumpai di negara lain.
1.      Persebaran Fauna di Indonesia
Indonesia terletak di antara biogeografi Asia(oriental) dan daerah biogeografi Australia(Australian),sehingga fauna di Indonesia mencerminkan posisinya di antara kedua benua tersebut.Pada awalnya Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh garis Wallace. Garis ini membagi persebaran fauna di Indonesia menjadi bagian barat dan timur.Bagian barat dinamakan wilayah oriental (meliputi Sumatra,Jawa,Bali,Kalimantan). Sedangkan bagian Timur dinamakan wilayah Australian (meliputi Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara).
Seorang ahli zoology bernama Weber melakukan penelitian di Indonesia. Menurutnya hewan-hewan di Sulawesi tidak sepenuhnya dapat digolongkan kelompok Australian karena masih memiliki sifat seperti hewan di daerah oriental.Oleh karena itu Weber membuat garis pembatas yang terdapat di sebelah timur Sulawesi memanjang ke utara Kepulauan Aru. Daerah yang ter;etak diantara garis Wallace dan Weber disebut daerah Peralihan.
a.       Persebaran Fauna di daerah Oriental
Wilayah oriental : Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Contoh spesies
1.      Mamalia= Gajah, Badak, Banteng, Harimau.
2.      Kera =Bekantan, Tarsius, Loris Hantu, Orang Hutan.
3.      Endemik = badak bercula satu, Binturong, Monyet, Tarsius, Kukang.
4.      Burung = Warna kurang menarik, berkicau. Jalak Bali ( Leucopsar rothschildi) Elang Jawa, Muari, Elang putih, Ayam hutan, dan ayam pegar ( Lophura bulweri ).
b.      Persebaran Fauna di daerah Australian
Wilayah Austrlaian : Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara.
Ciri-ciri hewannya =
1.      Mamalia ukuran kecil
2.      Banyak hewan berkantung
3.      Tidak teerdapat spesies kera
4.      Burung memiliki beragam warna
Contoh hewan =
Kangguru (Dendrolagus ursinus)
Kuskus (Spilocus maculatus)
Komodo
c.       Persebaran Fauna di Daerah Peralihan
Wilayah = Sulawesi
Banyak terdapat  hewan endemik
Contoh Hewan =
Tarsius spectrum, Musang (Macrogalida musschenbroecki) Babirusa,
Anoa, Maleo, dan Macam-macam kupu-kupu.
2.      Persebaran Flora di Indonesia
Bioma diartikan sebagai macam komunitas utama yang terdapat di sebuah benua. Di bumi terdapat berbagai macam bioma, antara lain : hutan gugur, sabana gurun, padang rumput, gurun, hutan hujan tropis. Bioma hutan hujan tropis yang memiliki keanekaragaman tinggi adalah daerah Malesiana yang meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, dan Kepulauan Salomon. Flora Malesiana didominasi oleh pohon-pohon yang aktif melakukan fotosintesis. Hal ini disebabkan daerahnya terletak di ekuator yang merupakan kawasan hutan hujan tropis dengan penetrasi sinar matahari sepanjang hari dan curah hujan yang tinggi.
Daerah flora terkaya di Indonesia adalah hutan hujan tropis di Kalimantan.Persebaran flora endemic di Indonesia antara lain sebagai berikut :
o   Bengkulu      : Rafflesia arnoldi
o   Kalimantan   : Meranti(Shorea sp.), rotan (calamus caesius), anggrek hitam (Coelogyne pandurata)
o   Papua            : Matoa (Pometia pinnata), bunga Irian (Mucuna bennettii)
o   Jawa             : Pohon Jati (Tecnosa grandis), mahoni (Swietenia mahogoni)
  1. Manfaat Keanekaragaman Hayati
1). Sumber pangan, perumahan, dan kesehatan.
§  Pangan
Biji-bijian (padi, jagung, kedelai, kacang), umbi-umbian (ketela, singkong, kentang), buah-buahan (pisang, rambutan, nangka), ternak (sapi, kambing, ayam, kuda).
§  Perumahan
Kayu jati, sonokeling, bambu, merati, kamper.
§  Kesehatan
Salam, kunyit, kencur, temulawak, jahe, lengkuas, mengkudu.
2). SUMBER PENDAPATAN
Bahan baku industri= kayu,teh,kopi,kapas,dll.
Rempah-rempah = cengkeh,lada,vanili,cabai.
Perkebunan = karet,kelapa sawit.
Perikanan (tawar,laut).
3). SUMBER PLASMA NUTFAH
Sumber plasma benih, yang dapat dikembangkan untuk kepentingan manusia. Contoh : Mengkudu (untuk pengobatan tekanan darah), Chlorella sumber protein.
4). Manfaat Ekologi
Mempertahankan keberlangsungan ekosistem. Contoh hutan hujan tropis Indonesia ; Sebagai paru-paru dunia, menjaga kestabilan iklim global, dan Habitat bagi sebagian tumbuhan dan hewan
5). NILAI BIOLOGIS
Menunjang kehidupan bagi makhluk hidup.
Contoh ;
-          Tumbuhan penghasil oksigen,buah,biji,umbi.
-          Hewan penghasil susu, daging, telur.
-          Jasad renik menguraikan.