Selasa, 16 September 2014

Virus


Sejarah Penemuan Virus
Sejarah penemuan virus diawali tahun 1876 ketika Adolf Edward Mayer, seorang guru besar pada sekolah tinggi pertanian dan balai percobaan pertanian Wegenigen, Belanda, mengamati adanya penyakit pada daun tanaman tembakau yang sangat menular. Penyakit tanaman itu ia beri nama penyakit mosaik. Ia kemudian meneliti dan menyimpulkan bahwa penyakit itu tidak disebabkan leh mikroorganisme ataupun kekurangan  unsure hara. Ia menduga bahwa penyakit itu ditularkan leh “zat semacam enzim yang larut”.
Pada tahun 1982, seorang ahli botani Rusia bernama Dmitri Ivanovski meneliti penyakit mosaik pada tanaman tembakau (suatu penyakit yang menyebabkan daun tembakau berkerut dan berbintik-bintik). Caranya ia membuat filtrate daun tembakau yang terkena penyakit tersebut. Ternyata, filtrate tersebut dapat menyebabkan penyakit yang sama pada daun tembakau lain yang sehat. Ketika perlakuan tersebut diulang, hasilnya tetap sama. Pengamatan dengan menggunakan mikroskop berdaya perbesaran kuat terhadap filtat tersebut, tidak memperlihatkan adanya benda atau mikroorganisme apapun. Ivanovski menyimpulkan bahwa yang ditemukannya itu adalah suatu pathogen baru yang diberi nama filterable virus” atau virus yang dapat melewati saringan. Pada permulaan abad ke-19, kata virus berarti setiap zat beracun (Latin : Virus : racun), termasuk bisa ular. Dia juga membuktikan bahwa patgen tersebut dapat melewati saringan bakteri Chamberland yang terbuat dari porselen.
Pada tahun 1895, Martinus W. Beijerinick, seorang ahli mikrobiologi Belanda, menggunakan cara yang sama dengan cara Ivanovski untuk meneliti penyakit mosaik pada tanaman tembakau. Ia juga menemukan bahwa penyebab penyakit tersebut dapat melewati saringan bakteri Chamberland. Ia kemudian dapat membuktikan bahwa zat penular penyakit mosaik tersebut berbeda secara esensial dengan mikroorganisme (bakteri).
Pada tahun 1900, beberapa penyakit seperti penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak dan demam kuning pada manusia terbukti disebabkan oleh filterable virus itu. Para ilmuwan menyatakan bahwa ada kelompok pathogen baru yang berbahaya yang harus dihadapi dan istilah “virus” digunakan untuk bentuk kehidupan tersebut.
Pada tahun 1935, Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mosaik tembakau yang diberi nama virus mosaik tembakau (Tobacco Mosaic Virus/TMV). Substansi tersebut tetap memiliki daya pathogen yang tinggi, meskipun sudah mengalami penghabluran*) berkali-kali. Stanley mendapatkan hadiah Nobel untuk penemuannnya itu. Pada tahun 1936, Bawden dan Pirie dari Inggris berhasil menemukan bahwa virus tersusun atas bahan nukleoprotein. Pada tahun 1937, Kausche, Pfankuch, dan Ernst Ruska berhasil mengamati partikel TMV untuk pertama kalinya dengan mikroskop elektron ciptaannya.

*) Penghabluran atau hablur adalah kebalikan dari menyublim, yaitu perubahan suatu benda/zat dari gas menjadi benda padat.


Sumber : Sri Pujianto. 2012. Menjelajah Dunia Biologi 1.