Sejarah Penemuan Virus
Sejarah
penemuan virus diawali tahun 1876 ketika Adolf Edward Mayer, seorang guru besar pada
sekolah tinggi pertanian dan balai percobaan pertanian Wegenigen, Belanda,
mengamati adanya penyakit pada daun tanaman tembakau yang sangat menular. Penyakit
tanaman itu ia beri nama penyakit mosaik.
Ia kemudian meneliti dan menyimpulkan bahwa penyakit itu tidak disebabkan leh
mikroorganisme ataupun kekurangan unsure
hara. Ia menduga bahwa penyakit itu ditularkan leh “zat semacam enzim yang
larut”.
Pada
tahun 1982, seorang ahli botani Rusia bernama Dmitri Ivanovski meneliti penyakit
mosaik pada tanaman tembakau (suatu penyakit yang menyebabkan daun tembakau
berkerut dan berbintik-bintik). Caranya ia membuat filtrate daun tembakau yang
terkena penyakit tersebut. Ternyata, filtrate tersebut dapat menyebabkan
penyakit yang sama pada daun tembakau lain yang sehat. Ketika perlakuan
tersebut diulang, hasilnya tetap sama. Pengamatan dengan menggunakan mikroskop
berdaya perbesaran kuat terhadap filtat tersebut, tidak memperlihatkan adanya
benda atau mikroorganisme apapun. Ivanovski menyimpulkan bahwa yang
ditemukannya itu adalah suatu pathogen baru yang diberi nama “filterable virus” atau virus yang dapat melewati saringan.
Pada permulaan abad ke-19, kata virus berarti setiap zat beracun (Latin : Virus : racun), termasuk bisa ular. Dia juga
membuktikan bahwa patgen tersebut dapat melewati saringan bakteri Chamberland
yang terbuat dari porselen.
Pada
tahun 1895, Martinus
W. Beijerinick, seorang ahli mikrobiologi Belanda, menggunakan cara
yang sama dengan cara Ivanovski untuk meneliti penyakit mosaik pada tanaman
tembakau. Ia juga menemukan bahwa penyebab penyakit tersebut dapat melewati
saringan bakteri Chamberland. Ia kemudian dapat membuktikan bahwa zat penular
penyakit mosaik tersebut berbeda secara esensial dengan mikroorganisme
(bakteri).
Pada
tahun 1900, beberapa penyakit seperti penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak
dan demam kuning pada manusia terbukti disebabkan oleh filterable virus itu. Para
ilmuwan menyatakan bahwa ada kelompok pathogen baru yang berbahaya yang harus
dihadapi dan istilah “virus”
digunakan untuk bentuk kehidupan tersebut.
Pada
tahun 1935, Wendell
Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan virus
penyebab penyakit mosaik tembakau yang diberi nama virus mosaik tembakau (Tobacco Mosaic Virus/TMV). Substansi tersebut
tetap memiliki daya pathogen yang tinggi, meskipun sudah mengalami penghabluran*) berkali-kali. Stanley mendapatkan
hadiah Nobel untuk penemuannnya itu. Pada tahun 1936, Bawden dan Pirie dari
Inggris berhasil menemukan bahwa virus tersusun atas bahan nukleoprotein. Pada
tahun 1937, Kausche, Pfankuch, dan Ernst Ruska berhasil
mengamati partikel TMV untuk pertama kalinya dengan mikroskop elektron
ciptaannya.
*) Penghabluran
atau hablur adalah kebalikan dari menyublim, yaitu perubahan suatu benda/zat
dari gas menjadi benda padat.
Sumber : Sri Pujianto. 2012. Menjelajah Dunia Biologi 1.